Catatan Baihaqi - Apakah kalian sudah pernah menonton sebuah film yang bertajuk Squid Game? Kalau sudah, berarti kalian sudah paham bagaimana alur cerita dan permainan dalam film tersebut yang begitu menegangkan.
Salah melangkah, bukan saja tereleminasi tapi nyawa juga ikut melayang. Bahkan untuk saat ini, film Squid Game sudah rilis yang kedua. Namun, taukah kamu bahwa Squid Game itu ada dalam kehidupan nyata? Mari simak uraiannya.
***
Para suami, kalian pasti sudah sangat familiar dengan satu hal yang selalu muncul dalam kehidupan rumah tangga. Bukan masalah ekonomi, bukan juga masalah komunikasi (meskipun kadang itu juga jadi bahan diskusi).
Yang paling menantang itu adalah... repetan istri. Kalau ada yang bilang tantangan terbesar seorang suami itu adalah mengatasi masalah cinta, saya bilang: “Bro, coba deh hadapi repetan istri seharian, baru kamu ngerti apa itu tantangan sejati!”
Tahu nggak, repetan istri itu ibarat permainan di Squid Game. Kamu tahu kan, gimana suasana tegang dan penuh risiko di Squid Game? Nah, hidupmu sebagai suami itu nggak jauh beda.
Siapa yang nggak kenal tantangan dalgona dalam Squid Game? Persis banget sama tugas suami di dapur. Bayangin ini: kamu lagi santai, tiba-tiba istri bilang, “Sayang, tolong masak air.” Kamu pikir gampang, cuma nyalain kompor, kan? Tapi ternyata ini plot twist! Di tengah proses, istri muncul lagi: “Kok kamu nggak sekalian masak nasi?”
"Repetan Survival"
Rumah tangga itu seperti ikut dalam game “Squid Game,” tapi levelnya nggak pernah tamat. Ada tantangan yang selalu fresh tiap hari, dan salah satu boss terbesarnya adalah repetan istri. Jangan salah, repetan ini nggak ada tombol skip-nya seperti di YouTube. Begitu mulut istri terbuka, itu langsung seperti babak pertama permainan di Squid Game: "Lampu Merah, Lampu Hijau."Pas suami lupa naruh handuk basah di atas kasur, tiba-tiba terdengar suara lantang: “Kamu ini ya, sudah dibilangin seribu kali!” Waktu itu suami cuma bisa berdiri kaku, mirip peserta yang takut gerak waktu boneka besar itu berputar. Kalau kamu gerak sedikit saja—alias mencoba kasih alasan—langsung disemprot lebih deras. "Eliminasi" dalam bentuk diem-dieman pun dimulai.
"Dalgona Kompor 3 Tungku"
Siapa yang nggak kenal tantangan dalgona dalam Squid Game? Persis banget sama tugas suami di dapur. Bayangin ini: kamu lagi santai, tiba-tiba istri bilang, “Sayang, tolong masak air.” Kamu pikir gampang, cuma nyalain kompor, kan? Tapi ternyata ini plot twist! Di tengah proses, istri muncul lagi: “Kok kamu nggak sekalian masak nasi?”
Oke, baiklah. Suami mulai multitasking. Lalu istri balik lagi, “Eh, sekalian goreng telur ya. Tapi telurnya jangan terlalu gosong.” Nah, ini dia dalgona versi suami. Kalau salah langkah, telur gosong, nasi lembek, atau air mendidih sampai meluap, langsung ada repetan bertubi-tubi: “Aduh, gimana sih?! Kalau nggak bisa masak, bilang aja!”
Mau marah? Nggak bisa, karena istri memegang kendali penuh, mirip Front Man dalam Squid Game. Kamu cuma bisa manut.
"Tarik Tambang Tagihan"
Rumah tangga itu ibarat medan perang, terutama saat bicara soal pengeluaran bulanan. Saat istri bilang, "Kita harus hemat bulan ini," suami pasti mengangguk. Tapi baru seminggu, tiba-tiba ada paket datang: sepatu baru, skincare, dan… tanaman hias? Ini dia tantangan tarik tambang yang bikin deg-degan, mirip game di Squid Game.
Suami mencoba mempertahankan tali pengeluaran sambil bilang, “Sayang, nggak beli dulu deh, kita kan lagi hemat.” Tapi istri dengan tatapan tajam ala boneka Squid Game menjawab, “Ini kan buat investasi! Kamu ngerti nggak sih?”
Buat para suami yang merasa kalah di game ini, tetap semangat. Ingat, istri belanja itu juga demi kebahagiaan keluarga… katanya.
"Marbles Repetan"
Dalam Squid Game, game kelereng adalah salah satu yang paling emosional. Sama halnya ketika istri mulai menanyakan hal-hal yang sebenarnya udah sering dibahas. Contohnya:
Istri: “Kamu tuh, kenapa bajunya masih berserakan?” Suami: “Kan kemarin baru aku lipat.” Istri: “Lipat doang, tapi nggak dimasukin lemari! Itu namanya setengah hati!”
Suami cuma bisa mengangguk sambil berpikir, "Kenapa ya, ini seperti main kelereng tanpa tahu aturan pasti?" Kalau salah jawab, berujung debat panjang. Kalau diem, dibilang nggak peduli. Memang, repetan istri adalah game yang susah dimenangkan, apalagi kalau mainnya pakai hati.
"Jembatan Kaca Kesabaran"
Pernah nggak merasa seperti berjalan di atas kaca tipis yang bisa pecah kapan saja? Nah, itulah hidup suami waktu istri lagi PMS. Setiap langkah harus ekstra hati-hati. Salah ngomong sedikit, pecah sudah suasana damai rumah tangga.
Contohnya, kamu mau bercanda soal masakan istri yang agak keasinan. Tapi belum sempat ketawa, istri langsung melotot: “Kenapa? Masakan aku nggak enak?” Suami cuma bisa jawab dengan senyum kaku, mirip peserta Squid Game yang berhasil lolos dari jembatan kaca. Keselamatan jiwa dipertaruhkan.
"Game Ujung Kasih Sayang"
Meski repetan istri kadang terasa berat, sebenarnya itu bentuk perhatian. Sama seperti peserta Squid Game yang akhirnya sadar bahwa semua tantangan ada alasannya (meskipun alasan itu bikin emosi). Repetan istri adalah tanda bahwa dia peduli. Istri nggak akan repet kalau dia nggak sayang.
Sebagai suami, kunci menghadapi repetan ini adalah strategi yang mirip dengan Squid Game: bertahan, bekerja sama, dan… sedikit tipu daya. Misalnya, saat istri mulai cerewet soal pekerjaan rumah, kamu bisa bilang, “Sayang, aku tadi udah nyuci piring lho, tapi masih ada beberapa yang belum kering.” Padahal, kamu baru nyentuh sponsnya.
Trophy Hidup Bersama
Akhirnya, rumah tangga itu bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tapi tentang bertahan bersama melewati semua game. Suami dan istri adalah tim yang harus saling mendukung, meskipun sering ada drama kecil ala Squid Game.
Kalau repetan itu datang lagi, hadapi dengan senyum dan sedikit humor. Anggap saja itu sebagai “level” berikutnya dalam hidup yang harus kamu lewati. Setiap repetan itu, sejujurnya, adalah bagian dari permainan yang akan membuatmu lebih kuat, lebih sabar, dan tentu saja lebih cerdas dalam menghadapi tantangan-tantangan kecil yang datang.
Kalau repetan itu datang lagi, hadapi dengan senyum dan sedikit humor. Anggap saja itu sebagai “level” berikutnya dalam hidup yang harus kamu lewati. Setiap repetan itu, sejujurnya, adalah bagian dari permainan yang akan membuatmu lebih kuat, lebih sabar, dan tentu saja lebih cerdas dalam menghadapi tantangan-tantangan kecil yang datang.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari Squid Game dalam hubungan rumah tangga? Tentu saja: "Hidup itu penuh tantangan, dan tantangan terbesar seorang suami adalah menghadapi repetan istri dengan senyum dan penuh kasih!" Kalau kamu bisa bertahan di tengah repetan, kamu sudah melewati tantangan terbesar dalam permainan rumah tangga ini.
Intinya, meskipun repetan istri itu kadang membuat kita merasa seperti pemain Squid Game yang terperangkap, jangan lupa untuk tetap menikmati perjalanan ini. Setiap kali kamu berhasil menyelesaikan tugas tanpa mengeluh, itu adalah kemenangan.
Repetan itu sebenarnya adalah cara istri untuk membuat kita tetap waspada dan terus berkembang. Jadi, tetap bertahan, suami-suami! Kalau kamu menang, kamu nggak cuma dapet poin di rumah, tapi juga menjadi pahlawan dalam kehidupan rumah tangga.
Jadi, buat para suami, hadapi repetan istri dengan sabar. Anggap saja kamu sedang bermain di episode Squid Game. Karena pada akhirnya, repetan itu hanya bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan bersama—yang pastinya lebih seru daripada menang 45,6 miliar won!
Sekarang, mari kita mulai bertanding!