Catatan Baihaqi - Pernah nggak sih, kamu merasa seperti calon karyawan yang sudah siap tampil maksimal, tapi entah kenapa saat mengirim lamaran, rasanya seperti baru saja mengirim surat cinta ke mantan? Yah, salah pilih kata, salah format, atau bahkan salah alamat.
Hasilnya? Seperti tidak ada harapan. Nah, di sinilah saya datang dengan misi mulia: membantu kamu menemukan cara melamar pekerjaan yang baik dan benar, tanpa drama dan tanpa penolakan yang mengiris hati.
Kita tahu bahwa mencari pekerjaan zaman sekarang bukanlah hal yang mudah. Dunia kerja kini sudah jauh lebih modern dan canggih. Kalau dulu kamu hanya bisa mengandalkan surat lamaran yang diserahkan dengan tangan (termasuk sambil bawa donat ke kantor HRD, supaya mereka terkesan), sekarang semuanya serba digital.
Bahkan, kadang HRD sudah tidak perlu lagi membuka email lamaran kamu, karena mereka langsung bisa tahu apakah kamu cocok berdasarkan algoritma yang ada. Terasa sedikit menakutkan, bukan
Namun jangan khawatir, saya di sini untuk memandu kamu melalui langkah-langkah cara melamar pekerjaan yang baik dan benar tanpa perlu merasa terintimidasi oleh teknologi.
Sambil tertawa, kita akan membahas cara melamar yang nggak hanya tepat, tapi juga tetap menyenangkan. Yuk, simak!
1. Jangan Malu untuk Berusaha Menjadi Paling Kece di CV Kamu!
Saat melamar pekerjaan, CV adalah senjata pertama kamu. Bayangkan kalau CV kamu itu seperti menu makanan. Kalau menunya biasa-biasa saja, siapa yang mau coba? Bayangkan ini seperti aplikasi Tinder untuk pekerjaan.
Foto profilmu harus jelas, menarik, dan tidak seperti foto ketika kamu lagi tidur sambil makan mie instan di kasur. Jadi, pastikan foto kamu rapi, mengenakan pakaian yang layak (nggak usah pakai kaos oblong atau hoodie bertuliskan 'mager'), dan pastikan wajahmu terlihat ceria tapi tidak berlebihan.
Jangan sampai HRD melihatnya dan berpikir, "Oh, kayaknya dia lebih sering ngedit foto daripada kerja."
Bagian lain dalam CV yang penting adalah deskripsi pengalaman kerja. Coba jelaskan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Jangan seperti seorang penyair yang menjelaskan pengalaman kerja seolah-olah sedang menulis puisi berjudul “Kesibukan Kantor yang Menyiksa.”
Ketimbang menulis “mengelola proyek” lebih baik tulis “memimpin tim untuk menyelesaikan proyek X dengan sukses dalam waktu 3 bulan” - jelas dan langsung ke inti.
2. Surat Lamaran: Lebih Dari Sekadar Tulis “Kepada Yth. HRD”
Ketika kamu menulis surat lamaran pekerjaan, hindari membuka dengan kalimat yang terlalu formal atau kaku. Misalnya, menulis “Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini…” itu sudah basi.Coba sedikit lebih kreatif, namun tetap sopan, dengan kalimat yang menarik, seperti “Hai, HRD yang baik hati! Saya sangat tertarik untuk bergabung di perusahaan ini karena…” Dengan begitu, kamu sudah memberi kesan positif sejak baris pertama. Ingat, HRD adalah manusia biasa, bukan robot yang tidak bisa merasakan kehangatan.
Jangan lupa untuk menulis secara jelas alasan mengapa kamu tertarik bekerja di perusahaan tersebut. Jangan sampai kamu bilang, “Saya tertarik bekerja di perusahaan ini karena saya butuh pekerjaan.” Itu terlalu klise!
Kamu bisa menjelaskan dengan sedikit sentuhan pribadi, seperti “Setelah melihat nilai-nilai perusahaan ini yang mengutamakan inovasi dan pengembangan diri, saya merasa ini adalah tempat yang tepat untuk saya berkembang.”
3. Pentingnya Riset Perusahaan: Lebih Dari Sekadar “Tanya Teman”
Salah satu cara melamar pekerjaan yang baik dan benar adalah dengan melakukan riset mendalam tentang perusahaan yang kamu lamar. Coba bayangkan kamu datang ke interview, dan ketika ditanya, “Apa yang kamu tahu tentang perusahaan ini?”, kamu malah jawab, “Saya tahu perusahaan ini sangat keren, karena teman saya bilang gajinya gede.” Hah? Temanmu siapa, Elon Musk?Serius, riset perusahaan itu penting banget. Coba kunjungi situs web perusahaan, baca tentang visi, misi, dan budaya kerja mereka. Ini nggak hanya untuk membantu kamu memahami apakah perusahaan tersebut cocok dengan kamu, tapi juga untuk menunjukkan bahwa kamu serius.
HRD pasti lebih terkesan kalau kamu bisa menjawab pertanyaan tentang perusahaan mereka dengan penuh percaya diri. Kamu bisa bilang, “Saya tertarik dengan komitmen perusahaan ini terhadap keberlanjutan dan teknologi terbaru, dan saya ingin berkontribusi dalam proyek-proyek inovatif seperti yang telah perusahaan ini lakukan.”
4. Kirim Lamaran Kamu Tepat Waktu, Jangan Sampai Terlambat!
Tepat waktu adalah hal yang harus diperhatikan saat melamar pekerjaan. Misalnya, kamu mendapat info tentang lowongan pekerjaan yang akan ditutup pada tanggal 25, dan kamu malah baru mengirim lamaran pada tanggal 30. Jangan berharap kamu akan menjadi kandidat utama. Ini bukan soal kebetulan, ini soal komitmen dan kedisiplinan!Kamu bisa menggunakan aplikasi pengingat atau alarm untuk membantu kamu mengingat tenggat waktu pengiriman. Jangan sampai kamu menulis surat lamaran, tapi lupa mengirimnya. Gagal sebelum dimulai, kan?
5. Jangan Takut untuk Menjadi Diri Sendiri di Interview
Setelah CV dan surat lamaran kamu sudah sampai di tangan HRD, saatnya kamu menghadapi tahap interview. Jangan takut untuk menjadi diri sendiri! Tidak perlu mendramatisasi diri dengan berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk terlihat lebih profesional.
Kalau kamu bukan tipe yang suka pakai jas, ya nggak masalah. Pakaian sopan yang nyaman dan bersih sudah cukup. Jangan sampai kamu malah datang dengan baju formal, tapi terlihat lebih kaku daripada patung.
Saat menjawab pertanyaan, jangan juga berpura-pura tahu segalanya. Jika kamu tidak tahu jawabannya, lebih baik jujur, tapi tetap tunjukkan bahwa kamu punya keinginan kuat untuk belajar. Misalnya, “Saya belum berpengalaman di bidang ini, tapi saya sangat antusias untuk belajar dan mengembangkan keterampilan saya di sini.”
6. Follow Up, Tapi Jangan Berlebihan
Setelah interview, penting untuk melakukan follow-up. Mengirimkan email terima kasih kepada pewawancara setelah wawancara adalah langkah yang menunjukkan etika profesional yang baik. Tapi ingat, jangan sampai kamu jadi terlalu “nempel” seperti tempelan stiker yang nggak bisa lepas.Satu email follow-up sudah cukup. Jangan kirim email setiap hari bertanya, "Apakah saya diterima atau belum?"
7. Jangan Putus Asa, Terus Semangat!
Melamar pekerjaan memang bisa terasa seperti berjalan di jalanan berbatu. Banyak yang akan menolak, banyak yang tidak memberikan respon, dan kadang kamu merasa seperti sudah kehilangan arah. Namun, jangan biarkan itu menghentikan semangatmu.Terus kirim lamaran, perbaiki CV jika perlu, dan jangan ragu untuk belajar dari pengalamanmu. Karena, jika kamu terus berusaha, peluang itu pasti akan datang.
Jadi, itulah beberapa cara melamar pekerjaan yang baik dan benar. Intinya, melamar pekerjaan bukan cuma soal mengirim CV dan berharap mendapatkan panggilan. Kamu perlu tampil dengan percaya diri, melakukan riset, dan menunjukkan bahwa kamu benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut.
Dan jangan lupa untuk tetap menjadi diri sendiri. Siapa tahu, dengan semua usaha dan tawa yang kamu bawa, kamu akan berhasil mendapatkan pekerjaan impianmu.
Ingat, dunia kerja itu seperti dunia maya, penuh dengan peluang yang bisa dijangkau asal kita tahu caranya. Jadi, jangan takut mencoba dan terus semangat dalam melamar pekerjaan!