Malam Minggu ala Keluarga Cemara tapi WiFi Lancar

Baihaqi
4 minute read

Malam Minggu ala Keluarga Cemara Tapi WiFi Lancar

Catatan Baihaqi
- Malam minggu, bagi sebagian orang, adalah waktu untuk berdua-duaan dengan pasangan, pergi ke restoran romantis, atau sekadar jalan-jalan di taman sambil pura-pura menikmati bintang (padahal lebih banyak melihat layar HP). Tapi tidak untuk keluarga kecil yang satu ini.

Mereka punya definisi malam minggu yang... ehm, unik. Keluarga ini terdiri dari suami yang lebih sibuk ngeblog ketimbang nge-date, istri yang suaranya bisa mengalahkan volume TV, dan dua anak perempuan yang sudah sah jadi anggota "Generasi Scroll". Nah, siap-siap intip keseruan mereka!

Suami: Blogger vs Dunia Lain

Bapak rumah tangga yang satu ini (kita sebut saja Mas Anto) punya bakat multitasking. Selain menjadi kepala keluarga, dia juga seorang blogger amatir yang penuh ambisi tapi minim konten. Malam itu, Mas Anto terlihat duduk di meja kerja kecil di pojok ruang tamu. Matanya fokus pada layar laptop tua yang kalau bunyi kipasnya mirip pesawat mau take-off.

"Mas, kamu lagi nulis apa sih? Kok dari tadi cuma ketik hapus, ketik hapus?" tanya sang istri, Bu Rina, sambil melipat baju di sofa.

"Lagi cari ide buat blog, Yang. Ini penting. Kalau viral, kita bisa dapat endorse, lho," jawab Mas Anto sambil tersenyum lebar.

Bu Rina mendengus. "Endorse apaan? Masker wajah? Mau dipakai siapa? Laptop kamu aja udah kayak dinosaurus batuk."

Mas Anto pura-pura nggak dengar. Di kepalanya, dia sedang membayangkan dirinya jadi blogger terkenal, diundang ke seminar, dan dapat plakat dengan tulisan "Content Creator of the Year". Tapi kenyataannya, dia malah buka tab YouTube buat nonton review mobil Toyota terbaru. Ya, siapa tahu ada mobil baru buat ngantar anak sekolah, kan?

Sementara Mas Anto sibuk dengan blog yang nggak kelar-kelar, Bu Rina melancarkan aksi rutin: repetan malam minggu. Jangan salah, repetan Bu Rina bukan sembarang repetan. Ini level dewa. Dengan intonasi yang naik turun bak orkestra, repetannya bisa bikin anak-anak berhenti main hape... ya, untuk dua detik saja.

"Kakak! Adek! Jangan main hape terus! Mata kalian bisa bolong nanti!" serunya sambil melipat kaos si Kakak yang sudah nggak muat lagi.

"Iya, Bu," jawab si Kakak tanpa mengangkat kepala dari layar.

"Iya, Bu," echo si Adek yang posisinya mirip patung lilin, kaku tapi jempolnya gerak cepat.

Bu Rina pun menyerah sejenak, lalu mengarahkan repetannya ke Mas Anto.

"Mas, kamu ini bapak rumah tangga atau blogger hantu? Anak-anak tuh butuh perhatian, bukan cuma WiFi kencang!" kata Bu Rina sambil melirik tajam.

Mas Anto cuma mengangguk tanpa menoleh. Dia sedang sibuk memikirkan judul blog yang catchy. "Panduan Membuat Resume ATS-Friendly untuk Fresh Graduate" kayaknya keren, pikirnya. Tapi gimana kalau Bu Rina yang baca? Habis deh.

Anak-Anak: Generasi Scroll

Anak-Anak Generasi Scroll

Di sudut ruangan, Kakak dan Adek sedang asyik dengan hape masing-masing. Si Kakak, remaja tanggung berusia 12 tahun, lagi scrolling TikTok sambil ketawa-tawa sendiri.

"Kakak, ketawa apaan sih?" tanya Adek yang penasaran.

"Liat ini, Dek! Ada orang bikin tutorial masak Indomie pake blender!" jawab Kakak sambil ngakak.

Adek, yang baru 8 tahun, mendekat dan ikut ketawa. Tapi bukan karena videonya lucu. "Kak, gimana kalau kita bikin konten masak nasi goreng pake setrika? Pasti viral!"

"Kreatif juga, kamu, Dek!"
kata Kakak sambil tepuk tangan pelan. Tapi sebelum rencana mereka berjalan lebih jauh, Bu Rina datang dengan tatapan maut.

"Kalau kalian nggak matiin hape sekarang, hape itu Ibu simpan di lemari bumbu! Mau?" ancam Bu Rina.

Dua bocah itu langsung duduk manis, walaupun tangan mereka tetap menggenggam hape erat-erat. Malam minggu ini baru saja naik level intensitasnya.

Di tengah semua drama ini, TV di ruang tamu tetap menyala. Suara sinetron yang penuh tangisan dan musik dramatis bercampur dengan repetan Bu Rina, suara ketikan Mas Anto, dan cekikikan Kakak-Adek.

"Bu, ini kenapa sinetronnya nangis terus?" tanya si Kakak sambil melirik TV.

"Ya, namanya juga sinetron. Kalau nggak nangis, penonton nggak greget," jawab Bu Rina, lalu melanjutkan lipat bajunya.

Adek yang lebih polos ikut nimbrung, "Bu, kenapa yang nangis terus ceweknya? Cowoknya nggak sedih, ya?"

"Karena cowoknya sibuk ngeblog,"
jawab Bu Rina sambil melirik Mas Anto. Semua langsung ketawa, kecuali Mas Anto yang pura-pura nggak dengar (lagi).

Ending yang Tak Terduga

Malam semakin larut. Bu Rina akhirnya selesai dengan lipatan bajunya, Kakak dan Adek mulai ngantuk, dan Mas Anto masih di depan laptopnya.

"Mas, ayo tidur. Udah malam," kata Bu Rina sambil meregangkan badan.

Mas Anto menghela napas panjang. "Sebentar, Yang. Aku hampir selesai. Ini tinggal kasih judul..."

Dengan rasa penasaran, Bu Rina mendekati laptop Mas Anto dan membaca layar.

"'Malam Minggu ala Keluarga Cemara Tapi WiFi Lancar'? Apa-apaan ini, Mas? Ini blog atau curhat?" tanya Bu Rina sambil ngakak.

Mas Anto ikut ketawa. "Ya udah, Yang. Kalau viral, aku traktir kamu es krim."

Dan begitu saja, malam minggu keluarga kecil ini berakhir dengan senyum. Bu Rina, walaupun sering merepet, tahu betul bahwa di balik laptop tua Mas Anto, ada niat baik untuk membahagiakan keluarganya. Kakak dan Adek pun, meski sibuk dengan dunia maya, tetap sayang pada orang tua mereka.

Dan Mas Anto? Dia tetap optimis suatu hari nanti, blognya bakal viral. Ya, minimal di grup WhatsApp keluarga.

Pesan Moral:
Malam minggu nggak harus dihabiskan dengan kemewahan. Kadang, kehangatan keluarga kecil di rumah sudah lebih dari cukup... selama WiFi tetap lancar!

Tags