PMS alias Perang Mood Sehari-Hari yang Bikin Dunia Ikut Ribet: Ini Tips Menghadapinya

Baihaqi
3 minute read

PMS alias iPerang Mood Sehari-Harii yang Bikin Dunia Ikut Ribet

Catatan Baihaqi
- Siapa bilang hidup perempuan itu mudah? Selain harus menghadapi stigma "kamu kok belum nikah?" dari saudara yang tidak diundang, atau "kapan punya momongan lagi?" perempuan juga harus melawan sesuatu yang jauh lebih serius, PMS alias Perasaan Mau Sekarat (ups, maksudnya Premenstrual Syndrome).


PMS alias Premenstrual Syndrome adalah keajaiban bulanan yang diberikan kepada perempuan untuk membuat hidup mereka (dan orang di sekitarnya) lebih seru. Jika ada yang bilang perempuan itu misteri, tunggu sampai mereka PMS. Saat itu, perempuan bisa berubah menjadi kombinasi drama telenovela, film aksi, dan stand-up comedy yang tak terduga.


PMS datang seperti tamu tak diundang. Seorang perempuan sudah tahu dia bakal muncul, tapi tetap saja mendapatkan kejutan. Pagi merasa bahagia seperti Cinderella, siang mulai emosional seperti Hulk, dan malamnya mendadak jadi filsuf yang mempertanyakan arti hidup.


Bagi perempuan, PMS bukan sekadar perubahan suasana hati. Ini adalah ujian sabar, mental, dan fisik. Bagi orang-orang di sekitarnya? Siap-siap saja menghadapi "angin ribut" yang datang tanpa aba-aba.


Nah, bagi kamu yang yang belum tahu, PMS adalah fase di mana hormon perempuan memutuskan untuk bikin prank bulanan. Ini adalah saat tubuh berkata, "Hei, mari kita bikin semuanya lebih dramatis kayak drama korea atau film India yang ada adegan menangis dan ketawa bersamaan.''


PMS Mengubahnya menjadi 'Ahli Komunikasi'

Pada fase ini, kebanyakan perempuan berubah menjadi 'ahli komunikasi' alias ahli merepet yang biang keroknya adalah hormon. Hormon itu seperti teman toxic yang selalu bilang, "Ayo, bikin drama kecil biar hidup lebih seru." 

  • Estrogen turun: Ini bikin perempuan jadi lebih sensitif.
    Kamu hanya bilang "Kamu salah masak mie-nya," tiba-tiba mereka jawab, "Jadi selama ini kamu nggak pernah menghargai aku?!"

  • Progesteron naik turun: Membuat mereka merasa seperti ada dua kepribadian dalam satu tubuh. Satu sisi mau pelukan, sisi lain mau lempar remote TV. 

Kombinasi ini membuat perempuan tiba-tiba jadi jenius dalam seni merepet. Mereka bisa menemukan kekurangan yang bahkan kamu sendiri nggak sadar ada.  Coba baca juga Repetan Istri: Squid Game versi di Kehidupan Nyata.


Berhubung saya adalah laki dan gak paham betul apa saja gejala dari PMS itu, tapi untuk sedikit berbagi coba saya searching di google. Nah berikut beberapa gejala yang bisa muncul.

  • Mood swing level dewa:
    Pagi senyum-senyum nonton kucing di YouTube, siang marah besar gara-gara sendok jatuh, malam menangis karena ingat mantan yang sudah menikah (padahal dia sudah bahagia sekarang).

  • Lapar tanpa batas:
    Semua makanan jadi enak. Bakso pinggir jalan? Enak. Roti tawar tanpa isi? Enak. Snack anak kecil yang kadaluarsa? Hajar!

  • Nyeri di mana-mana:
    Perut keram, kepala pusing, dan punggung pegal seolah habis ikut lomba panjat tebing nasional.

Tapi yang paling epik dari PMS adalah kemampuan perempuan untuk berubah menjadi debat warrior. Semua yang lewat bisa jadi korban.


Tips Menghadapi Perempuan PMS ala Ahli Bertahan Hidup

Untuk para laki yang merasa hidupnya seperti di film perang saat pasangan PMS, tenang, ini ada beberapa solusi yang bisa diimplementasikan.

  • Jadi pendengar yang baik:
    Kadang perempuan PMS hanya butuh telinga, bukan solusi. Dengarkan saja mereka cerita tentang bosnya yang nyebelin atau drama telenovela yang terlalu rumit.

  • Sediakan makanan favorit:
    Jangan pernah salah beli makanan. Kalau mereka bilang mau es krim cokelat, jangan beli es krim stroberi. Itu seperti mengundang petaka.

  • Jangan balas argumen: 
    Saat mereka mulai merepet, biarkan saja. Anggap itu seperti podcast gratis tentang "Hidup Ini Tidak Adil". Coba dech buka juga tentang Pria Tidak Bercerita: Misteri Diamnya Kaum Adam yang Bikin Penasaran.

PMS memang bikin hidup jadi seperti acara TV penuh drama, tapi itu juga bagian dari pesona perempuan. Untuk para pria, tetaplah sabar, dan ingat setiap kali perempuan PMS, itu bukan hanya ujian buat mereka, tapi juga buat kamu.


Dan untuk perempuan, ingatlah PMS adalah bukti betapa tangguhnya dirimu. Kalau kamu bisa melewati semua ini setiap bulan, yakin deh, kamu juga bisa menghadapi dunia. Jadi, hadapi PMS dengan humor, cokelat, dan sedikit pengertian. Semangat terus, pejuang PMS!

Tags